KITA TIDAK MENGENGKARI KARAMAH

Karamah adalah perkara luar biasa yang dikurniakan Allah kepada para walinya. Terdapat banyak riwayat dalam hadis yang saheh yang menceritakan kisah karamah yang Allah SWT kurniakan kepada orang-orang yang beriman. Umpamanya kisah Khubaib bin Adiy dan kisah Abu Muslim Al-Khulani. Justeru, orang yang beriman dan Ahli Sunnah percaya adanya karamah dan mengengkari kewujudannya

Namun, satu hal yang perlu diingatkan, percaya adanya karamah bukanlah kepercayaan mutlak. Ia bukan seperti mempercayai kemukjizatan para Rasul yang mengengkarinya bererti mengengkari kebenaran Rasul Allah itu. Ia bergantung kepada siapa orangnya dan siapa penceritanya. Ia juga dilihat kepada  bentuk cerita karamahnya.

Bukanlah sewenang-wenangnya seseorang ebrcerita tantang karamah sifulan bin si fulan lalu kita wajib mempercayainya. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan.

• Apakah orang yang dikatakan mendapat karamah itu seorang wali Allah yang sebenar? 
• Apakah tukang cerita itu seorang yang tsiqah?
• Apakah ia benar-benar karamah atau sejelis permainan silap mata atau sihir?

Sebab itu, mendengar cerita tentang karamah seseorang, kita perlu menapisnya. Menolak cerita itu bukan bermakna kita mengengkari adanya karamah. 

Namun. bagi sesetengah pentaksub kepada kelompok tertentu, apabila ceritanya tentang karamah wali ditolak, maka dituduhnya orang yang menolak ceritanya sebagai pengengkar adanya karamah.